MATA KULIAH BIOLOGI UMUM
(ABKC 5102)
“
PENGERTIAN SPESIES DAN KAITANNYA DENGAN AYAT AL QUR’AN “
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
IX A
AZIZA MIR’ATIL HAYATI
(A1C213017)
DOSEN
PENGASUH :
Dra.
St WAHIDAH ARSYAD, M.Pd
Dra.
Hj. NOORHIDAYATI, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya jualah saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah “ Pengertian
Spesies dan Kaitannya dengan Ayat Al Qur’an ” ini. Sholawat dan salam tak lupa saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dra. St. Wahidah Arsyad, M.
Pd dan Dra. Hj. Noorhidayati, M. Si atas bimbingan yang diberikan
dalam proses pembuatan makalah ini
selaku dosen pembimbing
mata kuliah Biologi Umum.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan kliping ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak.
Saya berharap semoga makalah “ Pengertian
Spesies dan Kaitannya dengan Ayat Al Qur’an “ ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua.
Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya
rabbal ‘alamin.
Banjarmasin, 15 Oktober 2013
Aziza Mir’atil Hayati
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
D.
Metode Penulisan.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Spesies........................................................................ 2
B.
Ayat Al Quran yang Berkaitan dengan Pengertian
Spesies…......................................................................................
5
a. Tumbuhan.............................................................................. .5
b. Hewan.................................................................................... .8
c. Manusia................................................................................ .11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ .14
B. Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... .15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini membahas tentang sub bahasan
dari materi pokok pengantar evolusi yaitu pengertian spesies. Spesies atau jenis adalah suatu takson
yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa
kelompok individu
(populasi)
yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya
(saling membagi gen)
namun tidak dapat saling membuahi dengan anggota kelompok yang lain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pada
penyusunan makalah ini, saya mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan
pengertian spesies ?
2. Sebutkan
ayat - ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan pengertian spesies !
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Memberikan
penjelasan tentang pengertian spesies.
2. Menyebutkan
ayat - ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan pengertian spesies.
1.4 METODE PENULISAN
Dalam penyusunan
makalah ini saya mengunakan metode diskriptif dan kepustakaan yakni membaca
berbagai sumber buku dan internet yang telah disesuaikan dengan pokok bahasan. Kami menggunakan kedua metode tersebut agar isi makalah
ini bisa lebih lengkap dan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
“ PENGERTIAN SPESIES DAN KAITANNYA DENGAN AYAT
AL QUR’AN “
A. Pengertian Spesies
Spesies dalam
bahasa latin berarti “jenis” atau “penampakan”. Menurut Waluyo (2005), spesies
adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat
mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan
bervitalitas sama dengan induknya. Spesies
atau jenis adalah suatu takson yang
dipakai dalam taksonomi
untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu
(populasi)
yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya
(saling membagi gen)
namun tidak dapat saling membuahi dengan anggota kelompok yang lain.
Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan
keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif.
Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp.
— berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan spp.). Campbell (2003)
mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:
a.
Konsep
spesies biologis
mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu populasi atau kelompok populasi yang
anggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawini satu sama lain di
alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan
spesies lain. Dengan kata lain suatu spesies biologi adalah unit populasi
terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi secara
genetik dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu spesies biologis
dipersatukan oleh ciri kesesuaian ciri reproduksi. Semua manusia termasuk ke
dalam spesies biologis yang sama. Sebaliknya manusia dan simpanse tetap
merupakan spesies biologis yang sangat jelas berbeda meskipun hidup di wilayah
yang sama karena kedua spesies itu tidak dapat saling mengawini. ( Campbell,dkk
, 2003 : 45 )
b.
Konsep
spesies morfologis didasarkan pada pengamatan struktur yang ada dalam
tubuh yang memungkinkan perbandingan antara berbagai jenis organisasi
struktural organisme, yaitu anatomi perbandingan. Konsep ini menekankan perbedaan
anatomi yang dapat terukur antar spesies yang sebagian besar telah
dikelompokkan menjadi spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi. (
Campbell,dkk , 2003 : 45 )
c.
Konsep
spesies pengenalan menekankan
pada adaptasi perkawinan yang telah tetap dalam suatu populasi. Menurut konsep
ini suatu spesies didefinisikan oleh suatu kumpulan sikap dan ciri unik yang
memaksimalkan keberhasilan perkawinan ciri molekuler morfologis perilaku yang
memungkinkan individu untuk mengenali pasangan kawinnya. Konsep ini cenderung
berfokus pada sifat dan ciri yang dipengaruhi oleh seleksi alam dan terbatas
hanya pada spesies yang bereproduksi secara seksual. ( Campbell,dkk , 2003 : 45
)
d.
Konsep
spesies kohesi
berfokus pada mekanisme yang mempertahankan spesiesnya sebagai bentuk fenotip
tersendiri. Tergantung pada spesies, mekanisme ini meliputi sawar reproduktif
seleksi penstabilan dan tautan antara kumpulan gen yang membuat zigot
berkembang menjadi organisme dewasa dengan ciri khas yang spesifik. Konsep ini
dapat diterapkan pada organisme yang bereproduksi secara aseksual. Konsep ini
juga mengakui bahwa perkawinan silang diantara beberapa spesies menghasilkan
keturunan hibrida yang fertil dan terkadang hibrida itu berhasil kawin dengan
salah satu spesies induknya. Konsep ini menekankan pada adaptasi yang
mempertahankan spesies tetua tetap utuh meskipun ada sedikit aliran gen
diantara mereka. Konsep ini dapat digunakan pada setiap kasus yang melibatkan
hibridisasi.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
e.
Konsep
spesies ekologis
mendefinisikan spesies pada tempat dimana mereka hidup dan apa yang mereka
lakukan dan bukan dari penampakan mereka. Suatu spesies ekologis didefinisikan
oleh peranan unik yang dimainkannya atau posisi dan fungsi spesifiknya dalam
lingkungan. Contohnya dua populasi hewan yang tampak identik dapat dikatakan
merupakan dua spesies ekologis yang berbeda jika masing-masing hanya ditemukan
dalam jenis lingkungan spesifik (misalnya kolam air tawar dengan kumpulan
keadaan kimia, biologi, dan fisik yang khas). ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
f.
Konsep
spesies evolusioner mendefinisikan
suatu spesies sebagai suatu urutan populasi tetua dan keturunannya yang
berkembang secara bebas dari kelompok lain. Masing-masing spesies evolusioner
memiliki peranan yang unik dan terpisah dalam lingkungan, setiap peran tertentu
melibatkan sekumpulan kekuatan seleksi alam yang spesifik (tekanan selektif).
Dengan demikian populasi yang membentuk suatu spesies dipengaruhi dan disatukan
oleh sekumpulan tekanan selektif yang unik.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Tabel
Perbandingan Enam Konsep Spesies :
Konsep spesies
|
Keterangan
|
Konsep spesies biologis
|
Menekankan isolasi reproduktif, yaitu kemampuan anggota
suatu spesies untuk saling mengawini satu sama lain, tetapi tidak dengan anggota
spesies yang lain. ( Campbell,dkk , 2003 : 41 )
|
Konsep spesies morfologis
|
Menekankan
perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies. Sebagian besar spesies
yang diidentifikasi oleh para ahli taksonomi telah dikelompokkan menjadi
spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
|
Konsep spesies pengenalan
|
Menekankan proses adaptasi perkawinan yang telah mantap
dalam suatu populasi karena individu ”mengenali” ciri-ciri tertentu dari
pasangan kawin yang sesuai.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
|
Konsep spesies kohesi
|
Menekankan
kohesi fenotipe sebagai dasar penyatuan spesies, dengan masing-masing spesies
ditentukan oleh kompleks gennya yang terpadu dan kumpulan adaptasinya. (
Campbell,dkk , 2003 : 45 )
|
Konsep spesies ekologi
|
Menekankan peranan spesies (niche/relung), posisi dan
fungsinya dalam lingkungan. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
|
Konsep spesies evolusioner
|
Menekankan
pada garis keturunan evolusi dan peranan ekologis. ( Campbell,dkk , 2003 :
45 )
|
Sumber : Campbell,dkk , edisi kelima – jilid 2 ( 2003 : 46 )
B. Ayat Al Quran yang Berkaitan dengan
Pengertian Spesies
Spesies atau jenis-jenis makhluk hidup menurut Al Qur’an
terbagi atas 3 jenis, yaitu : tumbuhan, hewan dan manusia. Berikut ayat-ayat yang
berkaitan dengan jenis-jenis makhluk hidup menurut Al Qur’an :
a. Tumbuhan
Dalam
ilmu biologi, tumbuhan merupakan organisme benda hidup yang termasuk dalam
regnum plantae. Biasanya organisme yang menjalankan proses fotosintesis
diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan mencakup semua benda hidup yang
mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalankan proses
fotosintesis.
Di
dalam Al Qur’an, Allah SWT beberapa kali menyebutkan kata-kata tumbuhan dalam
berbagai ayatnya. Meski sangat jarang disebutkan pengertian tumbuhan secara
khusus, namun dalam berbagai ayatnya Allah menyebutkan tentang asal usul
spesies tumbuhan dan berbagai spesies tumbuhan yang diciptakanNya. Berikut
beberapa ayat Al Qur’an yang membahas tentang tumbuhan :
Ø QS.
AL Lukman ayat 10.
“Dia
menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan
air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan
yang baik”.
Ø QS.
At Thaahaa ayat 53 :
“Yang
telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu
di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu
berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam”.
Ø QS.
Al An’am ayat 99 :
“Dan
Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air
itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan
yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”.
Ø QS.
Qaaf ayat 9 – 11:
“Dan Kami turunkan dari langit air
yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan
biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang
mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi
hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering).
Seperti itulah terjadinya kebangkitan”.
Ø QS.
Al An’am ayat 141 :
“ Dan Dialah yang menjadikan
tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman
yang beranekaragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa ( bentuk dan warnanya
) dan tidak serupa rasanya. Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah
haknya ( zakatnya ) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yeng
berlebih-lebihan”.
Selain
ayat-ayat diatas, Allah SWT juga menjelaskan beberapa contoh spesies tumbuhan
yang ada di dalam Al Qur’an, yaitu :
Jenis
|
Kata
dalam Al Qur’an
|
Terdapat pada
|
Anggur
|
|
2:266, 6:99, 12:36, 12:49, 13:4,
16:11, 16:67, 17:19, 18:32, 18:42, 23:19, 36:34, 78:32, 80:28
|
Bawang
merah
|
بَصَلِ
|
2:61
|
Bawang
putih
|
فُومِ
|
2:61
|
Delima
|
الرُّمَّانَ
|
6:99, 6:141, 55:68
|
Jahe
|
زَنجَبِيلًا
|
76:17
|
Kacang
adas
|
عَدَسِ
|
2:61
|
Kurma
|
|
2:266, 13:4, 16:11, 18:32, 19:23,
19:25, 23:19, 16:67, 17:91, 20:71, 26:148, 36:34, 50:10, 59:5, 69:7, 55:11,
55:68, 80:29
|
Mentimun
|
قِثَّائِ
|
2:61
|
Pohon
atsl
|
أَثْلٍ
|
34:16
|
Pisang
|
طَلْحٍ
|
56:29
|
Sayur
mayur
|
|
2:61, 80:28
|
Sejenis
labu
|
يَقْطِينٍ
|
37:146
|
Tin
|
التِّينِ
|
95:1
|
Zaitun
|
الزَّيْتُونَ
|
6:99, 6:141, 16:11, 24:35, 80:29,
95:1
|
b. Hewan
Dalam
ilmu biologi, hewan adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam
kerajaan animalia atau metazoa. Hewan disebut juga binatang, fauna, dan satwa. Semua
binatang heterotrof yaitu tidak menghasilkan energi sendiri melainkan mengambil
dari lingkungan sekitar.
Selain
tumbuhan, Allah juga menyebutkan ayat-ayat yang berhubungan dengan hewan. Meski
sangat jarang disebutkan pengertian hewan secara khusus, namun dalam berbagai
ayatnya Allah menyebutkan tentang asal usul spesies hewan, manfaaat
diciptakannya spesies hewan tersebut dan berbagai spesies hewan yang
diciptakanNya. Berikut beberapa ayat Al Qur’an yang membahas tentang tumbuhan :
Ø QS.
An Nuur ayat 45 :
“Dan
Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan
itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki,
sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Ø QS.
Al An’am ayat 38 :
“Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al
Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
Ø QS.
An Nahl ayat 5 – 8 :
“Dan
Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke
kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan ia memikul
beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya,
melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai,
agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan
apa yang kamu tidak mengetahuinya”.
Selain
ayat-ayat diatas, Allah SWT juga menjelaskan beberapa contoh spesies hewan yang
ada di dalam Al Qur’an, yaitu :
Jenis
|
Kata
dalam Al Qur’an
|
Terdapat pada
|
Anjing
|
الْكَلْبِ
|
7:176, 18:18, 18:22
|
Babi
|
|
2:173, 5:3, 5:60: 6:145, 16:115
|
Belalang
|
الْجَرَادَ
|
7:133, 54:7
|
Burung
|
|
2:260, 3:49, 5:110, 6:38, 12:36,
12:41, 16:79, 21:79, 22:31, 24:41, 27:16-17, 27:20, 34:10, 38:19, 56:21
67:19, 105:3
|
Burung
puyuh
|
|
2:57, 7:160, 20:80
|
Domba
|
|
16:80
|
Gagak
|
غُرَابًا
|
5:31
|
Gajah
|
الْفِيلِ
|
105:1
|
Hud-hud
|
الْهُدْهُدَ
|
27:20
|
Ikan
|
|
7:163, 18:61, 18:63, 37:142,
37:144, 68:48
|
Kambing
|
|
16:80, 21:78, 38:23-24
|
Katak
|
الضَّفَادِعَ
|
7:133
|
Keledai
|
الْحَمِيرَ
|
2:259, 16:8, 31:19, 62:5, 74:50
|
Kera
|
|
2:65, 5:60, 7:166
|
Kuda
|
|
3:14, 8:60, 16:8, 38:31-33, 59:6
|
Kutu
|
الْقُمَّلَ
|
7:133
|
Laba-laba
|
الْعَنكَبُوتِ
|
29:41
|
Lalat
|
الذُّبَابُ
|
22:73
|
Lebah
|
النَّحْلِ
|
16:68-69
|
Nyamuk
|
بَعُوضَةً
|
2:26
|
Sapi
|
|
2:51, 2:54, 2:67-71, 2-73,
2:92-93, 4:153, 6:146, 7:148, 7:152, 11:69, 12:43, 12:46, 20:88, 51:26
|
Semut
|
النَّمْلِ
|
27:18-19
|
Ular
|
|
7:107, 20:20, 26:32, 27:10, 28:31
|
Unta
|
|
6:144, 7:40, 7:73, 7:77, 11:64-65:
12:65, 12:72, 16:80, 17:59, 22:27, 22:36-37, 26:155, 54;27, 56:55, 59:6,
77:33, 81:4, 88:17, 91:13, 91:14
|
c. Manusia
Berdasarkan
studi Al Qur’an dan hadis, Al insan ( manusia ) adalah makhluk ciptaan Allah
yang mempunyai potensi untuk beriman kepada Allah SWT, dan dengan mempergunakan
akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu yang diterima, serta mengamati
gejala-gejala alam sehingga mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya
dan berakhlak mulia. (N.A. Rasyid, 1983:19)
Islam
melalui Al-Qur’an memberi pengertian bahwa manusia
adalah komunitas
tunggal, anak cucu Adam. Dalam pandangan Islam manusia yang hidup
sekarang adalah anak cucu dari dua orang tua yang sama, yaitu Adam dan Hawa.
Dan bukan sebagai makhluk yang mengalami missing link dengan kera
sebagaimana teori Charles darwin. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat
213 dan QS. Al-A’raf : 26-27 :
“Manusia itu adalah umat yang satu …”. (QS.
Al-Baqarah : 213)
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami
telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh
setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
'auratnya”. (QS. Al-A’raf : 26-27)
Di
dalam Al Qur’an manusia juga disebut dalam beberapa istilah, yakni :
Ø Bani
Adam , terdapat dalam QS. Al Isra ayat 70 :
“Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan”.
Ø Basyar,
terdapat dalam QS. Al Kahfi ayat 10 :
“(Ingatlah)
tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka
berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Ø Insan,
terdapat dalam QS. Al Insan ayat 1 :
“Bukankah
telah datang atas manusia (insan) satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu
belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”.
Ø An
Naas, terdapat dalam QS. An Naas ayat 1 :
Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia ( an naas)”.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Spesies
dalam bahasa latin berarti “jenis” atau “penampakan”.
2. Spesies
adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat
mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan
bervitalitas sama dengan induknya. (Waluyo,2005)
3. Konsep
spesies terdiri atas 6 macam, yaitu konsep spesies biologis, konsep
spesies morfologis, konsep spesies pengenalan, konsep spesies kohesi, konsep
spesies ekologi dan konsep spesies evolusioner.
4. Spesies
atau jenis-jenis makhluk hidup menurut Al Qur’an terbagi atas 3 jenis, yaitu :
tumbuhan, hewan dan manusia.
5. Tumbuhan
merupakan organisme benda hidup yang termasuk dalam regnum plantae. Al Qur’an
menyebutkan tentang tumbuhan dalam beberapa ayat, diantaranya : QS. Al Luqman :
10, QS. Thaahaa : 53, QS. Al An’am : 99, QS. Qaaf : 9 - 11, QS. Al An’am : 141.
6. Hewan
adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan animalia atau
metazoa. Al Qur’an menyebutkan tentang hewan dalam beberapa ayat, diantaranya :
QS. An Nur : 45, QS. Al An’am : 38 dan QS. An Nahl : 5 - 8.
7. Al
insan ( manusia ) adalah makhluk ciptaan Allah yang mempunyai potensi untuk
beriman kepada Allah SWT, dan dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan
mengamalkan wahyu yang diterima, serta mengamati gejala-gejala alam sehingga
mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak mulia. Al Qur’an
menyebutkan tentang pengertian dan istilah untuk penyebutan kata manusia dalam
beberapa ayat, diantaranya : QS. Al Baqarah : 213, QS. Al ‘Araf : 26 - 27, QS.
Al Isra : 70, QS. Al Kahfi : 10, QS. Al Insan : 1 dan QS. An Naas : 1.
B.
Saran
Setelah
membaca materi yang telah disampaikan di atas, kita sebagai generasi penerus yang
berpendidikan hendaknya dapat merenungkan, mengkaji dan mengamalkan ilmu-ilmu
yang diberikan Allah melalui Al Qur’an dan Hadis. Karena sesungguhnya Al Qur’an
telah memberikan petunjuk dan jawaban atas segala ilmu yang diperlukan manusia
asalkan manusia mau mengkaji Al Qur’an dengan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Yunus,
Mahmud, Prof, Dr., 1979. Tafsir Al Qur’an
al Karim, Jakarta : PT. Hidakarya Agung