Selasa, 11 Maret 2014

Pengertian Spesies Menurut Al Qur'an







Enggang Warna



MATA KULIAH BIOLOGI UMUM
(ABKC 5102)

“ PENGERTIAN SPESIES DAN KAITANNYA DENGAN AYAT AL QUR’AN “

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX A
AZIZA MIR’ATIL HAYATI

(A1C213017)


DOSEN PENGASUH :
Dra. St WAHIDAH ARSYAD, M.Pd
Dra. Hj. NOORHIDAYATI, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2013



KATA  PENGANTAR
        
         Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah Pengertian Spesies dan Kaitannya dengan Ayat Al Qur’an ini. Sholawat dan salam tak lupa saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
         Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada  Dra. St. Wahidah Arsyad, M. Pd dan Dra. Hj. Noorhidayati, M. Si atas bimbingan yang diberikan dalam proses pembuatan makalah ini selaku dosen  pembimbing mata kuliah Biologi Umum.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan kliping ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
         Saya berharap semoga makalah Pengertian Spesies dan Kaitannya dengan Ayat Al Qur’an “ ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua.  Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal alamin.

                                                                           
                                                                                    Banjarmasin, 15 Oktober 2013


                                                                                                           
                                                                                           Aziza Mir’atil Hayati      


DAFTAR ISI

halaman                        
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.            Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
D.           Metode Penulisan.................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Spesies........................................................................ 2
B.     Ayat Al Quran yang Berkaitan dengan Pengertian
Spesies…...................................................................................... 5
a.       Tumbuhan.............................................................................. .5
b.      Hewan.................................................................................... .8
c.       Manusia................................................................................ .11

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................ .14
B.      Saran.......................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... .15


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini membahas tentang sub bahasan dari materi pokok pengantar evolusi yaitu pengertian spesies. Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat saling membuahi dengan anggota kelompok yang lain.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Pada penyusunan makalah ini, saya mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Jelaskan pengertian spesies ?
2.      Sebutkan ayat - ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan pengertian spesies !

1.3  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Memberikan penjelasan tentang pengertian spesies.
2.      Menyebutkan ayat - ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan pengertian spesies.

1.4 METODE PENULISAN
          Dalam penyusunan makalah ini saya mengunakan metode diskriptif dan kepustakaan yakni membaca berbagai sumber buku dan internet yang telah disesuaikan dengan pokok bahasan. Kami menggunakan kedua metode tersebut agar isi makalah ini bisa lebih lengkap dan jelas.





BAB II
PEMBAHASAN
 “ PENGERTIAN SPESIES DAN KAITANNYA DENGAN AYAT AL QUR’AN “

A.    Pengertian Spesies
Spesies dalam bahasa latin berarti “jenis” atau “penampakan”. Menurut Waluyo (2005), spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya. Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat saling membuahi dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan spp.). Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:
a.       Konsep spesies biologis  mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu populasi atau kelompok populasi yang anggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawini satu sama lain di alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan spesies lain. Dengan kata lain suatu spesies biologi adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi secara genetik dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu spesies biologis dipersatukan oleh ciri kesesuaian ciri reproduksi. Semua manusia termasuk ke dalam spesies biologis yang sama. Sebaliknya manusia dan simpanse tetap merupakan spesies biologis yang sangat jelas berbeda meskipun hidup di wilayah yang sama karena kedua spesies itu tidak dapat saling mengawini. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )

b.      Konsep spesies morfologis didasarkan pada pengamatan struktur yang ada dalam tubuh yang memungkinkan perbandingan antara berbagai jenis organisasi struktural organisme, yaitu anatomi perbandingan. Konsep ini menekankan perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies yang sebagian besar telah dikelompokkan menjadi spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

c.       Konsep spesies pengenalan menekankan pada adaptasi perkawinan yang telah tetap dalam suatu populasi. Menurut konsep ini suatu spesies didefinisikan oleh suatu kumpulan sikap dan ciri unik yang memaksimalkan keberhasilan perkawinan ciri molekuler morfologis perilaku yang memungkinkan individu untuk mengenali pasangan kawinnya. Konsep ini cenderung berfokus pada sifat dan ciri yang dipengaruhi oleh seleksi alam dan terbatas hanya pada spesies yang bereproduksi secara seksual. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

d.      Konsep spesies kohesi berfokus pada mekanisme yang mempertahankan spesiesnya sebagai bentuk fenotip tersendiri. Tergantung pada spesies, mekanisme ini meliputi sawar reproduktif seleksi penstabilan dan tautan antara kumpulan gen yang membuat zigot berkembang menjadi organisme dewasa dengan ciri khas yang spesifik. Konsep ini dapat diterapkan pada organisme yang bereproduksi secara aseksual. Konsep ini juga mengakui bahwa perkawinan silang diantara beberapa spesies menghasilkan keturunan hibrida yang fertil dan terkadang hibrida itu berhasil kawin dengan salah satu spesies induknya. Konsep ini menekankan pada adaptasi yang mempertahankan spesies tetua tetap utuh meskipun ada sedikit aliran gen diantara mereka. Konsep ini dapat digunakan pada setiap kasus yang melibatkan hibridisasi.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

e.       Konsep spesies ekologis mendefinisikan spesies pada tempat dimana mereka hidup dan apa yang mereka lakukan dan bukan dari penampakan mereka. Suatu spesies ekologis didefinisikan oleh peranan unik yang dimainkannya atau posisi dan fungsi spesifiknya dalam lingkungan. Contohnya dua populasi hewan yang tampak identik dapat dikatakan merupakan dua spesies ekologis yang berbeda jika masing-masing hanya ditemukan dalam jenis lingkungan spesifik (misalnya kolam air tawar dengan kumpulan keadaan kimia, biologi, dan fisik yang khas). ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

f.       Konsep spesies evolusioner mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu urutan populasi tetua dan keturunannya yang berkembang secara bebas dari kelompok lain. Masing-masing spesies evolusioner memiliki peranan yang unik dan terpisah dalam lingkungan, setiap peran tertentu melibatkan sekumpulan kekuatan seleksi alam yang spesifik (tekanan selektif). Dengan demikian populasi yang membentuk suatu spesies dipengaruhi dan disatukan oleh sekumpulan tekanan selektif yang unik.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Tabel Perbandingan Enam Konsep Spesies :
Konsep spesies
Keterangan
Konsep spesies biologis
Menekankan isolasi reproduktif, yaitu kemampuan anggota suatu spesies untuk saling mengawini satu sama lain, tetapi tidak dengan anggota spesies yang lain. ( Campbell,dkk , 2003 : 41 )
Konsep spesies morfologis
Menekankan perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies. Sebagian besar spesies yang diidentifikasi oleh para ahli taksonomi telah dikelompokkan menjadi spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Konsep spesies pengenalan
Menekankan proses adaptasi perkawinan yang telah mantap dalam suatu populasi karena individu ”mengenali” ciri-ciri tertentu dari pasangan kawin yang sesuai.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Konsep spesies kohesi
Menekankan kohesi fenotipe sebagai dasar penyatuan spesies, dengan masing-masing spesies ditentukan oleh kompleks gennya yang terpadu dan kumpulan adaptasinya. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )
Konsep spesies ekologi
Menekankan peranan spesies (niche/relung), posisi dan fungsinya dalam lingkungan. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )
Konsep spesies evolusioner
Menekankan pada garis keturunan evolusi dan peranan ekologis. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )
Sumber : Campbell,dkk , edisi kelima – jilid 2 ( 2003 : 46 )


B.     Ayat Al Quran yang Berkaitan dengan Pengertian Spesies

Spesies atau jenis-jenis makhluk hidup menurut Al Qur’an terbagi atas 3 jenis, yaitu : tumbuhan, hewan dan manusia. Berikut ayat-ayat yang berkaitan dengan jenis-jenis makhluk hidup menurut Al Qur’an :
a.       Tumbuhan
Dalam ilmu biologi, tumbuhan merupakan organisme benda hidup yang termasuk dalam regnum plantae. Biasanya organisme yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan mencakup semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalankan proses fotosintesis.
Di dalam Al Qur’an, Allah SWT beberapa kali menyebutkan kata-kata tumbuhan dalam berbagai ayatnya. Meski sangat jarang disebutkan pengertian tumbuhan secara khusus, namun dalam berbagai ayatnya Allah menyebutkan tentang asal usul spesies tumbuhan dan berbagai spesies tumbuhan yang diciptakanNya. Berikut beberapa ayat Al Qur’an yang membahas tentang tumbuhan :

Ø  QS. AL Lukman ayat 10.
  
 “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik”.



Ø  QS. At Thaahaa ayat 53 :

“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan.  Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam”.
 
Ø  QS. Al An’am ayat 99 :

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”.

Ø  QS. Qaaf ayat 9 – 11:
  
 “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan”.     

Ø  QS. Al An’am ayat 141 :

“ Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beranekaragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa ( bentuk dan warnanya ) dan tidak serupa rasanya. Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya ( zakatnya ) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yeng berlebih-lebihan”.


Selain ayat-ayat diatas, Allah SWT juga menjelaskan beberapa contoh spesies tumbuhan yang ada di dalam Al Qur’an, yaitu :
Jenis
Kata dalam Al Qur’an
Terdapat pada
Anggur

2:266, 6:99, 12:36, 12:49, 13:4, 16:11, 16:67, 17:19, 18:32, 18:42, 23:19, 36:34, 78:32, 80:28
Bawang merah
 بَصَلِ
2:61
Bawang putih
 فُومِ
2:61
Delima
 الرُّمَّانَ
6:99, 6:141, 55:68
Jahe
 زَنجَبِيلًا
76:17
Kacang adas
 عَدَسِ
2:61
Kurma

2:266, 13:4, 16:11, 18:32, 19:23, 19:25, 23:19, 16:67, 17:91, 20:71, 26:148, 36:34, 50:10, 59:5, 69:7, 55:11, 55:68, 80:29
Mentimun
 قِثَّائِ
2:61
Pohon atsl
 أَثْلٍ
34:16
Pisang
 طَلْحٍ
56:29
Sayur mayur

2:61, 80:28
Sejenis labu
 يَقْطِينٍ
37:146
Tin
 التِّينِ
95:1
Zaitun
 الزَّيْتُونَ
6:99, 6:141, 16:11, 24:35, 80:29, 95:1

b.      Hewan
Dalam ilmu biologi, hewan adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan animalia atau metazoa. Hewan disebut juga binatang, fauna, dan satwa. Semua binatang heterotrof yaitu tidak menghasilkan energi sendiri melainkan mengambil dari lingkungan sekitar.
Selain tumbuhan, Allah juga menyebutkan ayat-ayat yang berhubungan dengan hewan. Meski sangat jarang disebutkan pengertian hewan secara khusus, namun dalam berbagai ayatnya Allah menyebutkan tentang asal usul spesies hewan, manfaaat diciptakannya spesies hewan tersebut dan berbagai spesies hewan yang diciptakanNya. Berikut beberapa ayat Al Qur’an yang membahas tentang tumbuhan :



Ø  QS. An Nuur ayat 45 :

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Ø  QS. Al An’am ayat 38 :

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu.  Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.

Ø  QS. An Nahl ayat 5 – 8 :
  
 “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri.  Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya”.

Selain ayat-ayat diatas, Allah SWT juga menjelaskan beberapa contoh spesies hewan yang ada di dalam Al Qur’an, yaitu :
Jenis
Kata dalam Al Qur’an
Terdapat pada
Anjing
 الْكَلْبِ
7:176, 18:18, 18:22
Babi

2:173, 5:3, 5:60: 6:145, 16:115
Belalang
 الْجَرَادَ
7:133, 54:7
Burung

2:260, 3:49, 5:110, 6:38, 12:36, 12:41, 16:79, 21:79, 22:31, 24:41, 27:16-17, 27:20, 34:10, 38:19, 56:21 67:19, 105:3
Burung puyuh

2:57, 7:160, 20:80
Domba

16:80
Gagak
 غُرَابًا
5:31
Gajah
 الْفِيلِ
105:1
Hud-hud
الْهُدْهُدَ
27:20
Ikan

7:163, 18:61, 18:63, 37:142, 37:144, 68:48
Kambing

16:80, 21:78, 38:23-24
Katak
 الضَّفَادِعَ
7:133
Keledai
 الْحَمِيرَ
2:259, 16:8, 31:19, 62:5, 74:50
Kera

2:65, 5:60, 7:166
Kuda

3:14, 8:60, 16:8, 38:31-33, 59:6
Kutu
 الْقُمَّلَ
7:133
Laba-laba
 الْعَنكَبُوتِ
29:41
Lalat
 الذُّبَابُ
22:73
Lebah
 النَّحْلِ
16:68-69
Nyamuk
 بَعُوضَةً
2:26
Sapi

2:51, 2:54, 2:67-71, 2-73, 2:92-93, 4:153, 6:146, 7:148, 7:152, 11:69, 12:43, 12:46, 20:88, 51:26
Semut
 النَّمْلِ
27:18-19
Ular

7:107, 20:20, 26:32, 27:10, 28:31
Unta

6:144, 7:40, 7:73, 7:77, 11:64-65: 12:65, 12:72, 16:80, 17:59, 22:27, 22:36-37, 26:155, 54;27, 56:55, 59:6, 77:33, 81:4, 88:17, 91:13, 91:14

c.       Manusia
Berdasarkan studi Al Qur’an dan hadis, Al insan ( manusia ) adalah makhluk ciptaan Allah yang mempunyai potensi untuk beriman kepada Allah SWT, dan dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu yang diterima, serta mengamati gejala-gejala alam sehingga mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak mulia. (N.A. Rasyid, 1983:19)
Islam melalui Al-Qur’an memberi pengertian bahwa manusia adalah komunitas tunggal, anak cucu Adam. Dalam pandangan Islam manusia yang hidup sekarang adalah anak cucu dari dua orang tua yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Dan bukan sebagai makhluk yang mengalami missing link dengan kera sebagaimana teori Charles darwin. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 213 dan QS. Al-A’raf : 26-27 :
   
 “Manusia itu adalah umat yang satu …”. (QS. Al-Baqarah : 213)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya”. (QS. Al-A’raf : 26-27)

Di dalam Al Qur’an manusia juga disebut dalam beberapa istilah, yakni :

Ø  Bani Adam , terdapat dalam QS. Al Isra ayat 70 :
  
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.

Ø  Basyar, terdapat dalam QS. Al Kahfi ayat 10 :
 
 “(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".

Ø  Insan, terdapat dalam QS. Al Insan ayat 1 :
 
“Bukankah telah datang atas manusia (insan) satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”.

Ø  An Naas, terdapat dalam QS. An Naas ayat 1 :
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia ( an naas)”.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Spesies dalam bahasa latin berarti “jenis” atau “penampakan”.
2.      Spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya. (Waluyo,2005)
3.      Konsep spesies terdiri atas 6 macam, yaitu konsep spesies biologis, konsep spesies morfologis, konsep spesies pengenalan, konsep spesies kohesi, konsep spesies ekologi dan konsep spesies evolusioner.
4.      Spesies atau jenis-jenis makhluk hidup menurut Al Qur’an terbagi atas 3 jenis, yaitu : tumbuhan, hewan dan manusia.
5.      Tumbuhan merupakan organisme benda hidup yang termasuk dalam regnum plantae. Al Qur’an menyebutkan tentang tumbuhan dalam beberapa ayat, diantaranya : QS. Al Luqman : 10, QS. Thaahaa : 53, QS. Al An’am : 99, QS. Qaaf : 9 - 11, QS. Al An’am : 141.
6.      Hewan adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan animalia atau metazoa. Al Qur’an menyebutkan tentang hewan dalam beberapa ayat, diantaranya : QS. An Nur : 45, QS. Al An’am : 38 dan QS. An Nahl : 5 - 8.
7.      Al insan ( manusia ) adalah makhluk ciptaan Allah yang mempunyai potensi untuk beriman kepada Allah SWT, dan dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu yang diterima, serta mengamati gejala-gejala alam sehingga mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak mulia. Al Qur’an menyebutkan tentang pengertian dan istilah untuk penyebutan kata manusia dalam beberapa ayat, diantaranya : QS. Al Baqarah : 213, QS. Al ‘Araf : 26 - 27, QS. Al Isra : 70, QS. Al Kahfi : 10, QS. Al Insan : 1 dan QS. An Naas : 1.

B.     Saran
Setelah membaca materi yang telah disampaikan di atas, kita sebagai generasi penerus yang berpendidikan hendaknya dapat merenungkan, mengkaji dan mengamalkan ilmu-ilmu yang diberikan Allah melalui Al Qur’an dan Hadis. Karena sesungguhnya Al Qur’an telah memberikan petunjuk dan jawaban atas segala ilmu yang diperlukan manusia asalkan manusia mau mengkaji Al Qur’an dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Yunus, Mahmud, Prof, Dr., 1979. Tafsir Al Qur’an al Karim, Jakarta : PT. Hidakarya Agung